Postingan

[Resensi Buku #9] Selamat Tinggal - Tere Liye

Gambar
Benih-benih yang sudah tertanam, meski sekali waktu sempat terlupa, ia akan tetap ada dan senantiasa menanti untuk berbunga. Untuk sekian lama, aku tak pernah berniat untuk benar-benar berhenti dari dunia ini. Sungguh, tanpa membaca aku dahaga, tanpa menulis aku bukan siapa-siapa. Kali ini ijinkan daku mengutarakan sedikit makna yang mampu kucerna dari jutaan kata yang tertuang dalam novel dengan judul “Selamat Tinggal” yang ditulis oleh novelis luar biasa bangsa ini, semua pembaca tentu tidak asing lagi dengan namanya. Captured by Redmi Note 8 Pro Tere Liye. Meski baru beberapa buku yang kubaca dan kumiliki dari 50 buku lebih yang sudah beliau tulis, aku selalu suka setiap kali membacanya. Bahkan aku tak pernah berpikir seribu kali ketika ingin membeli, tak perlu pula membaca ulasan dari pembaca lain terlebih dahulu, karena aku selalu yakin, cerita yang beliau tulis selalu menarik untuk dinikmati. Jujur saja, sejak pertama hingga kini aku membaca karya-karyanya, aku tak pernah merasa

[Resensi Buku #8] Seni Mengelola Waktu

Gambar
Judul Buku : Seni Mengelola Waktu Penulis : Brian Adam Penerbit : Bright Publisher Tahun Terbit : 2020, Cetakan Pertama ISBN : 978-623-7778-03-5 Dimensi : viii + 184 hlm.; 13,5 x 20 cm Banyak hal yang ingin kita lakukan, banyak hal yang ingin kita dapatkan, namun seringkali kita abaikan dengan alasan tidak punya waktu untuk itu. Padahal semua orang diberi waktu yang sama oleh Tuhan, yaitu 24 jam dalam sehari, tapi mengapa ada orang yang berhasil dan sukses sedangkan kita tidak? Perbedaan itu terletak pada bagaimana masing-masing kita menggunakan waktu dan mengambil kesempatan yang ada. Ternyata mengelola waktu itu ada seninya, butuh keterampilan dan latihan agar kita bisa menemukan cara mengatur waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Hal pertama yang dilakukan sebelum kita berlatih mengatur waktu adalah, kita harus mengetahui tujuan yang ingin dicapai. Setelah itu tentukan hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk mencapainya. Barulah kita dapat membuat jadwal tahunan, bulanan, mi

Hobi, Minat dan Passion

Gambar
Sejak 2013, sejak saya mengenal Whatsapp, saya mulai mengikuti komunitas dan kelas online . Mulai dari komunitas membaca Alqur’an, komunitas menghafal Alqur’an dan kelas bahasa Arab. Semakin ke sini saya semakin intens mengikuti komunitas dan kelas menulis yang dilakukan secara online juga tentunya. Yaa walaupun tidak semua dapat saya ikuti hingga tuntas. Saya juga sering berbagi pengalaman dalam bentuk tulisan baik itu di blog, di media sosial maupun dalam bentuk buku antologi. Kadang saya juga berbagi resep masakan di aplikasi Cookpad. Kadang ada yang nanya ke saya, “Kenapa sih Kak Bhilda melakukan hal-hal seperti itu? Kok sempet-sempetnya? Padahal sudah kerja, punya anak kecil, ngurus rumah tangga sendiri.” Yaa.. Suka aja. Sebenarnya banyak hal yang saya sukai, mulai dari memasak, travelling , bahasa asing, membaca buku, menulis dan lain-lain. Setiap orang pasti punya aktivitas yang disukai selain aktivitas utama sehari-hari. Source : unsplash.com Lalu, apakah hal yang kita sukai i

Anak, Orangtua, dan Ponsel

Gambar
11 Oktober 2020 Masih masa pandemi, tapi aku penasaran ingin melihat bengkel tempat suami melakukan perawatan mobil. Tentu saja aku bersemangat ingin ikut ketika ia mengajak. Apalagi pria kecilku, bahkan dia lebih bersemangat daripada aku. Ku pikir bengkel akan sepi karena masih social distancing seperti ini. Ternyata, masih ada beberapa orang pengunjung lain yang kami temui. Kata suamiku, “Ini jauh lebih sepi dibanding hari biasa.”. Tetapi tidak bagiku. Ini sudah sangat ramai ku rasa. Mungkin karena sudah sekian lama aku tidak pergi ke tempat umum. Kami duduk di kursi antrian, untuk mengantri ke loket pendaftaran. Di sana kami menemui sepasang suami istri dengan seorang anak perempuan. Pria kecilku yang melihat anak seumurannya, tentu saja ingin mengajak berteman. Namun anak perempuan itu sepertinya belum berminat. Sepertinya ia lebih suka menonton video di Youtube. Anak perempuan berambut pendek itu telah mendapat izin dan menonton Youtube di ponsel ayahnya. Singkat cerita, setelah

Belajar Membagi Waktu

Gambar
 Sidoarjo, 23 September 2020 Sudah seringkali aku mengeluh tentang sulitnya membagi waktu. Sudah seringkali aku mengeluh tentang sulitnya menyelesaikan tugas dan tanggungjawab apalagi jika sudah menumpuk. Bingung rasanya harus mulai mengerjakan yang mana lebih dulu. Aku seringkali lebih memilih fokus menemani anak bermain saat ia sedang melek dan melakukan hal penting menunggu dia tidur. Tapi nyatanya semakin tumbuh besar, jam tidur anak akan semakin berkurang. Sekarang dia lebih sering menolak diajak tidur siang meski matanya terlihat sudah sangat mengantuk. Kadang aku juga memilih waktu malam hari setelah anak tertidur nyenyak, nyatanya aku ikut ketiduran bablas sampai pagi, lantas menyalahkan diri sendiri, kenapa nggak bisa bangun lagi di malam hari setelah menidurkan anak? Kadang pula aku bisa bangun tengah malam, memanfaatkan waktu melekku untuk menulis atau membaca hingga terasa lelah, namun siangnya badanku jadi terasa kurang fit karena jam istirahatku yang berkurang. Setiap kal

Maaf, saya putuskan untuk beralih ke buku lain!

Gambar
sumber gambar : klikmania.net Ada berbagai macam tipe pembaca buku. Ada sebagian orang yang betah berlama-lama duduk dengan satu buku, nikmat sekali sepertinya. Buku dengan tebal 500 halaman mampu dihabiskan dalam waktu kurang dari satu minggu. Ada pula sebagian orang membaca satu buku saja tidak selesai-selesai atau memang sengaja menunda menyelesaikannya. Sebagian yang lain, belum habis membaca separuh isi buku sudah ingin beralih ke buku yang lain. Sebagai pembaca, saya pernah mengalami hal tersebut. Yaa, meski kemampuan membaca saya belum sampai 500 halaman dalam waktu seminggu juga sih, hehee. Berikut alasan mengapa saya tidak selesai membaca satu buku dan memutuskan untuk beralih ke buku lain. sumber gambar : berutzstore.com 1. Alur yang membingungkan Sebuah novel tentu memiliki alur, dan setiap penulis novel tentu punya trik masing-masing bagaimana mengolah alur cerita agar novelnya menjadi semakin menarik. Nah, saya sempat menunda membaca sebuah novel karena bingung dengan alur

[Resensi Buku #7] Cinta Semanis Kopi Sepahit Susu

Gambar
Judul Buku : Cinta Semanis Kopi Sepahit Susu Penulis : Bunda Novi atau Novi Istina Penerbit : Bhuana Ilmu Populer Imprint Qibla Tahun Terbit : 2017, Cetakan Pertama Dimensi : ix + 230 hlm. Novi Istina dengan nama pena Bunda Novi , lulusan sarjana Sastra Indonesia di Universitas Negeri Malang, merupakan ketua Forum Lingkar Pena cabang Lumajang, Jawa Timur. Dalam kehidupan sehari-hari Bunda Novi berperan sebagai seorang Ibu, Istri dan Guru, selain itu beliau juga berkecimpung dalam amanah dakwah islam. Bunda Novi selalu mendengarkan lawan bicaranya dengan baik, meski hanya bicara dengan anak kecil, termasuk anaknya sendiri. Ia selalu  mencerna dan menelaah lebih dulu perkataan lawan bicaranya sebelum memberikan jawaban atau komentar yang positif. Cinta Semanis Kopi Sepahit Susu , dari judulnya menurut saya sangat unik, saya pikir buku ini adalah sebuah novel, ternyata bukan. Buku ini berisi 4 bagian, setiap bagiannya berisi bab-bab yang ditulis seperti catatan harian yang cukup menginsp