[Resensi Buku Perdana] Catatan Parno PNS Gila
Ini adalah kali pertama saya meresensi buku. Yang ringan-ringan aja dulu. Yaa kira-kira gak nyampe setengah kilogram lah berat bukunya.
Jadi ini buku udah lama banget ikutan nangkring di rak buku di kamarnya Mas Bojo (yang sekarang udah jadi kamar bertiga sama saya sama baby). Dibeli udah dari Desember 2012 (ada tulisan dan ttd-nya Mas Bojo). Kertas-kertas di dalamnya pun mulai menguning (gak sampe berubah jadi kitab kuning sih). Trus baru saya baca di April - Mei 2019 ini. Kok tertarik baca buku ini? Cuma pingin membiasakan diri buat baca sih, yaa dimulai dari bacaan yang ringan-ringan dulu. Ibarat baby 6m+, belajar makan pake MP-ASI pake bubur alus dulu. Gituuu. Trus pinginnya kalo punya buku, jangan cuma dibeli, dipajang jadi koleksi, trus dibiarin berdebu. Yaa gak ada manfaatnya kan punya banyak buku kalo gak dibaca.
Back to the review..
Mas Uyung si penulis di buku ini dia nyeritain gimana susahnya nyari kerjaan. Setelah lulus kuliah dia harus nyebar surat lamaran kerja dan CV, kesana kemari membawa alamat jeng jeng (lah kok jd nyanyi). Dia sempat kerja jadi karyawan swasta, pernah juga mencoba peruntungan jadi pengusaha, yang semuanya berujung dengan kegagalan. Kasian ya. Akhirnya dia dapat kiriman email dari seorang teman. Info penerimaan CPNS. Sebenarnya Mas Uyung gak begitu tertarik, tapi orang-orang sekitarnya banyak yang mendukung, lebih-lebih kedua orangtuanya.
Mas Uyung pun mendaftar sebagai CPNS dimulai dari melengkapi berkas. Setelah selesai ia pun menanti informasi jadwal dan lokasi seleksi. Karena memang ogah-ogahan mas Uyung berleha-leha, santai tanpa mempersiapkan apapun, boro-boro belajar. Sampai H-2 jadwal seleksi, setelah diingetin sama si temen pemberi informasi, mas Uyung pun kalang kabut. Langsung dia pesan tiket pesawat SUB - CGK, untung gak kehabisan, itupun dapatnya mepet banget sama jadwal seleksi. Tak lupa pensil 2B dan penghapus dibawa sebagai persiapan yang paling matang. Selama seleksi hanya keberuntungan yang diharapkan Mas Uyung. Lulus alhamdulillah, gak lulus ya udah.
Ternyata LULUS pemirsaaahhh.
Berbagai pengalaman Mas Uyung sejak diterima sebagai CPNS hingga jadi PNS beneran, diceritakan dengan kocak di buku ini. Saya aja kadang suka ketawa-ketawa sendiri bacanya. Imajinasinya kadang mengherankan dan disitulah kekocakannya. Eiittss tapi jangan berpikir tentang humornya aja, mas Uyung tetap nulis yang serius dan bermanfaat kok. Di Catatan Parno nya ini dia juga menyelipkan beberapa tips, studi kasus, hingga berbagai solusi dari permasalahan yang mungkin dihadapi PNS, dengan versi uniknya mas Uyung sendiri tentunya. Sebelum dijadikan buku, berbagai pengalaman itu telah ditulis di blog dikala ia suntuk di kantor.
Buku ini bagus banget dibaca bagi kalangan pemburu gelar PNS, buat bahan pertimbangan, jadi ikut seleksi apa gak yaa. Hahaha.. Yang sudah jadi PNS pun cucok banget menjadikan buku ini sebagai hiburan, menghilangkan rasa bosan kala menanti saat-saat absen pulang pake fingerprint.
Sayangnya dibuku ini gak ada kode R13+ ya. Menurut saya yang berusia 13 tahun kebawah harap membaca buku ini dengan bimbingan orang dewasa. Soalnya penulis suka menggunakan kata-kata yang gak layak dibaca oleh anak di bawah umur. Ya siapa tau kan ada yang punya ponakan dari umur 10 tahun udah bercita-cita pingin jadi PNS trus baca buku ini buat referensi. Wallahu'alam.
Buku yang berjudul Catatan Parno PNS gila ini entah masih dicetak dan masih dipasarkan di toko buku atau gak. Mungkin versi bekasnya di toko online masih tersedia. Kalo mau pinjam yang di rumah boleh kok. Tapi harap dijaga kerapiannya yaa dan jangan lupa dikembalikan.
Segitu dulu yaa resensi perdana ini. Mohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan. Harap maklum.
Sekian dan terima kasih.
Bonus :
Website penulis : https://pnsgila.wordpress.com
Judul Buku : Catatan Parno PNS Gila
Pengarang : Uyung Haflan alias Yulius Haflan
Penerbit : PT WahyuMedia
Tahun terbit : 2011, cetakan kedua
Dimensi : vi + 242 hlm, 13 x 20 cm
Harga : Kurang paham berapaan, ini kan Mas Bojo beli dari sebelum nikah, gak ada tulisan harganya.
Jadi ini buku udah lama banget ikutan nangkring di rak buku di kamarnya Mas Bojo (yang sekarang udah jadi kamar bertiga sama saya sama baby). Dibeli udah dari Desember 2012 (ada tulisan dan ttd-nya Mas Bojo). Kertas-kertas di dalamnya pun mulai menguning (gak sampe berubah jadi kitab kuning sih). Trus baru saya baca di April - Mei 2019 ini. Kok tertarik baca buku ini? Cuma pingin membiasakan diri buat baca sih, yaa dimulai dari bacaan yang ringan-ringan dulu. Ibarat baby 6m+, belajar makan pake MP-ASI pake bubur alus dulu. Gituuu. Trus pinginnya kalo punya buku, jangan cuma dibeli, dipajang jadi koleksi, trus dibiarin berdebu. Yaa gak ada manfaatnya kan punya banyak buku kalo gak dibaca.
Back to the review..
Mas Uyung si penulis di buku ini dia nyeritain gimana susahnya nyari kerjaan. Setelah lulus kuliah dia harus nyebar surat lamaran kerja dan CV, kesana kemari membawa alamat jeng jeng (lah kok jd nyanyi). Dia sempat kerja jadi karyawan swasta, pernah juga mencoba peruntungan jadi pengusaha, yang semuanya berujung dengan kegagalan. Kasian ya. Akhirnya dia dapat kiriman email dari seorang teman. Info penerimaan CPNS. Sebenarnya Mas Uyung gak begitu tertarik, tapi orang-orang sekitarnya banyak yang mendukung, lebih-lebih kedua orangtuanya.
Mas Uyung pun mendaftar sebagai CPNS dimulai dari melengkapi berkas. Setelah selesai ia pun menanti informasi jadwal dan lokasi seleksi. Karena memang ogah-ogahan mas Uyung berleha-leha, santai tanpa mempersiapkan apapun, boro-boro belajar. Sampai H-2 jadwal seleksi, setelah diingetin sama si temen pemberi informasi, mas Uyung pun kalang kabut. Langsung dia pesan tiket pesawat SUB - CGK, untung gak kehabisan, itupun dapatnya mepet banget sama jadwal seleksi. Tak lupa pensil 2B dan penghapus dibawa sebagai persiapan yang paling matang. Selama seleksi hanya keberuntungan yang diharapkan Mas Uyung. Lulus alhamdulillah, gak lulus ya udah.
Ternyata LULUS pemirsaaahhh.
Berbagai pengalaman Mas Uyung sejak diterima sebagai CPNS hingga jadi PNS beneran, diceritakan dengan kocak di buku ini. Saya aja kadang suka ketawa-ketawa sendiri bacanya. Imajinasinya kadang mengherankan dan disitulah kekocakannya. Eiittss tapi jangan berpikir tentang humornya aja, mas Uyung tetap nulis yang serius dan bermanfaat kok. Di Catatan Parno nya ini dia juga menyelipkan beberapa tips, studi kasus, hingga berbagai solusi dari permasalahan yang mungkin dihadapi PNS, dengan versi uniknya mas Uyung sendiri tentunya. Sebelum dijadikan buku, berbagai pengalaman itu telah ditulis di blog dikala ia suntuk di kantor.
Buku ini bagus banget dibaca bagi kalangan pemburu gelar PNS, buat bahan pertimbangan, jadi ikut seleksi apa gak yaa. Hahaha.. Yang sudah jadi PNS pun cucok banget menjadikan buku ini sebagai hiburan, menghilangkan rasa bosan kala menanti saat-saat absen pulang pake fingerprint.
Sayangnya dibuku ini gak ada kode R13+ ya. Menurut saya yang berusia 13 tahun kebawah harap membaca buku ini dengan bimbingan orang dewasa. Soalnya penulis suka menggunakan kata-kata yang gak layak dibaca oleh anak di bawah umur. Ya siapa tau kan ada yang punya ponakan dari umur 10 tahun udah bercita-cita pingin jadi PNS trus baca buku ini buat referensi. Wallahu'alam.
Buku yang berjudul Catatan Parno PNS gila ini entah masih dicetak dan masih dipasarkan di toko buku atau gak. Mungkin versi bekasnya di toko online masih tersedia. Kalo mau pinjam yang di rumah boleh kok. Tapi harap dijaga kerapiannya yaa dan jangan lupa dikembalikan.
Segitu dulu yaa resensi perdana ini. Mohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan. Harap maklum.
Sekian dan terima kasih.
Bonus :
Website penulis : https://pnsgila.wordpress.com
Komentar
Posting Komentar