Day 13 of 30 Nulisyuk Batch 36


Sidoarjo, 23092019
Bismillahirrahmanirrahim.
Publikasi. Pasti itu yang disarankan tentang menulis. Untuk apa sebenarnya publikasi? Aku malu. Ini kan hanya sebuah diary, hanya sebuah catatan harian. Aku belum menemukan alasan yang kuat untuk publikasi. Kalo mempublikasikan dagangan kan berarti tujuannya untuk pemasaran. Kalo publikasi outfit, kuliner, traveling, family, tiap hari di sosmed kurasa itu cuma pamer, ya gak sih? Makanya tiap kali mau update status selalu mikir, buat apa?
Katanya publikasi tulisan buat meluaskan kebermanfaatan. Benarkah? Apa tulisanku benar-benar bermanfaat? Kadang niatku berubah tiap kali dapat like atau comment. Rasanya seneng kalo tulisan kita ditanggapi. Jadinya abis update malah nunggu-nungguin like sama comment. Balik lagi buat apa? Apalagi kalo tulisanku dibukukan, aamiin.. sebenarnya pingin banget sih melihat toko buku memajang buku dengan namaku sebagai penulisnya. Pasti seneng banget rasanya. Tapi apa aku siap jika ternyata buku itu hanya terpajang disana? Tanpa ada yang meliriknya, tanpa ada yang menyentuhnya, apalagi membelinya. Apa aku siap melihat tulisanku diabaikan, ditelantarkan?
Ah, dasar aku. Jiwa pesimisku kambuh.
***
Apa makhluk yang bernama manusia memang selalu butuh alasan untuk melakukan sesuatu? Apa orang lain pernah merasakan kegalauan sepertiku? Sebenarnya buat apa aku bekerja? Kadang seperti malas sekali berangkat kerja. Rasanya lebih baik dirumah, mengurus rumah sendiri, momong anak sendiri tanpa harus membayar orang lain. Pagi menyiapkan bekal untuk suami ngantor. Sore mempercantik diri, menanti kepulangan suami dengan penuh rindu. Seperti itu rumah tangga ideal menurutku. Ah, membayangkannya kadang membuatku benar-benar malas berangkat kerja, membuatku kehilangan alasan untuk meninggalkan rumah dan anak.
Subhanallah walhamdulillah. Tadi pagi Allah kembali mengingatkanku melalui rekan di kantor.
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku (saja)” (QS. Adz-Dzaariyaat: 56).
***
By the way, last night I had success to influenced my sister in law to read. “You said you don’t know what to do while waiting graduation ceremony. Here, so many books you can read. What theme do you want? Traveling? Motivation?” Then she took a traveling theme’s book, as I thought, it’s appropriate with her hobby. And today, after prepared to go home, she said, “I regret last night I read too much.” “Why?” I surprised. “It makes me excited. What if it’s finish before I’m back here?” “Hahaha, you can take the others sist.”
I think she gets bibliophobia. Scare to be run out the reading materials. But me, bibliophile, shopped books too much and don’t know when I can read it all. Suitable.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Resensi Buku #4] Si Anak Spesial

[Resensi Buku #7] Cinta Semanis Kopi Sepahit Susu

[Resensi Buku #5] Trilogi Soekram